Selamat berulang tahun abang...
15 Maret adalah hari yang selalu dikenang dalam keluarga ini...
Hari kelahiran dan hari kehilangan
19 tahun yang lalu...
Dia yang kita banggakan terbaring kaku dengan wajah damai nan sayu, direbahkan di rumah baru dipersiapkan menuju tempat yang baru...
Si bungsu yang tak tahu menahu, belum benar-benar paham tentang hari itu, hari dimana seluruh mata lembab dan berair, lantunan ayat-ayatNya hadir mengisi kekosongan detik demi detik rumah kita waktu itu...
Bisikan bunda yang sampai menit ini masih terngiang menyampaikan bahwa ayah telah tiada..
Iya, ayah telah tiada, untuk selama-selamanya... Secepat itukah? Saat kami belum menanamkan apa-apa, apalagi menghasilkan apa-apa...
Perjalanan panjang telah kita lalui bersama ditemani seorang malaikat yang menyempurnakan malam-malam berikutnya, malaikat itu adalah bunda... Yang tidak pernah menampakkan kesedihan terberat dalam hidupnya di hadapan kita. Anak-anaknya....
19 tahun berlalu, kita tumbuh dan berkembang memilih jalannya masing-masing. Sudahkah kita menghasilkan sesuatu? Untuk orang-orang yang kita sayangi...
Berjuta kenangan tentang ayah beterbangan, membentuk sebuah wajah tegas dengan cinta yang penuh kehangatan, mengatur dan memutuskan setiap kejadian dalam rumah kita waktu itu...
Mungkin di sana beliau menyaksikan kita dari kejauhan, melihat kebaikan dan keburukan yang terus kita lakukan di setiap harinya...
Hari ini... Sangat berbangga hati karena aku dilahirkan di keluarga ini, di tengah-tengah ayah bunda dan abang-abang... Yang tak kan bisa ditukar dengan yang lain lagi, yang tak kan pernah dunia ketahui dan rasakan tentang bagaimana kita dijadikan bersaudara
Sekali lagi selamat ulang tahun abang, panjang umur, kebahagiaan dan keberkahan bagi kita semua keluarga H. BOERHANOEDDIN (Alm)
Ditulis pada jam istirahat kedua di bawah langit kelabu kota seribu sungai
Si bungsu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar